Manusia dan Penderitaan

Manusia dan Penderitaan


Pengertian Penderitaan 

         Penderitaan secara etimologi berasal dari bahasa sansekerta yaitu dhra yang berarti menanggung atau menahan. Penderitaan dalam arti luas adalah pengalaman afektif kesusahan dan kesengsaraan seorang individu. Penderitaan dapat mencakup penderitaan yang bersifat batin atau jasmani. Bersifat batin lebih merujuk pada perasaan hati dan keadaan, seperti putus hubungan oleh pasangan laki-laki dan perempuan, dimarahi, dikhianati, dihina, dan sebagainya. Bersifat jasmani lebih cenderung menyangkut fisik atau mental, seperti sakit jiwa, autis, penyakit batuk kronis, penyakit demam berdarah, dan sebagainya. Namun penderitaan pada mental yang dialami individu kerap kali tidak sadar bahwa sebenarnya ia sedang menderita.


Pengertian Siksaan

         Berbeda dengan penderitaan, Siksaan berarti segala sesuatu yang menyebabkan penderitaan baik secara fisik maupun psikologis. Dan segala sesuatu yang dengan sengaja dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang ingin merasakan siksaan atau penganiayaan, namun kenyataannya banyak sekarang kejadian penyiksaan seperti yang umum kita ketahui yaitu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Dapat disimpulkan bahwa siksaan ini diperhitungkan sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia berdasarkan UUD 1945 pasal 28G yang berbunyi : 

Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain“.

Pengertian Sakit

       Rasa sakit adalah rasa yang ditimbulkan akibat penderitaan. Jadi antara penderitaan, siksaan, dan sakit ini merupakan hubungan sebab akibat. Maksudnya ialah jika manusia mengalami penyiksaan, maka ia akan mengalami penderitaan, dan jika ia mengalami penderitaan maka akan mengalami sakit. Tetapi belum tentu sakit selalu ditimbulkan dari hubungan sebab akibat ini, misalnya seperti terkena penyakit. Sakit yang dialami dapat terdiri dari dua bentuk pula yakni secara batin dan fisik (mirip definisi penderitaan). Contoh sakit secara batin yakni luka batin, seperti : tidak diperhatikan oleh orang tua, dan  sebagainya. Dan sakit secara fisik yakni dikarenakan oleh penyakit, seperti : batuk, asma, TBC, demam, dan sebagainya.

Sumber-Sumber Penderitaan

1. Nafsu
Nafsu adalah semua dorongan yang ditimbulkan oleh segala macam kebutuhan termasuk pula instink sehingga menimbulkan keinginan. Batas antara nafsu dan keinginan tidak terlalu jelas. Nafsu dapat menimbulkan gairah hidup pada manusia.

Nafsu atau keinginan itu bisa menjadi suatu penderitaan / kehancuran jika kita tidak bisa mengendalikannya tetapi jika manusia itu bisa mengendalikan nafsu atau keinginannya maka manusia itu akan sukses di dunia maupun di alam akhirat.

2. Perasaan
Perasaan merupakan gejala psikis. Perasaan menyangkut suasana batiniah manusia. kalau manusia merasakan cinta, benci dan sebagainya. Perasaan timbul didalam bathin akibat kontak antara manusia dengan lingkungannya dari lingkungan menimbulkan reaksi dalam kaitan reaksi emosional. Reaksi emosional ini dapat sesuai dengan kehendak pribadi tapi ketika tidak sesuai dengan kehendak pribadinya maka akan timbullah rasa tidak puas sehingga timbullah rasa tidak senang, marah dan sikap negatif lainnya.

3. Pikiran
Pikiran disebut juga akal, budi. Dimilikinya budi atau akal ini pula memungkinkan manusia tahu atau mempunyai pengetahuan tentang sesuatu. Tahu dalam hal ini berarti menghubungkan secara mental sesuatu dengan sesuatu.

4. Kemauan
Kemauan disebut juga kehandak. Dimilikinya kemauan atau kehendak dalam diri manusia memungkinkan manusia memilih. Oleh karena itu kemauan atau kehendak ini dapat dikatakan sebagai pelaksana mengenai apa-apa yang telah di pertimbangkan oleh akal budi dan perasaan.

Bagaimana Cara Mengatasi Penderitaan?

       Ketika kita dilanda penderitaan hidup, maka satu cara yang sangat ampuh untuk "Mengatasi" penderitaan adalah dengan menghadapinya dengan kesabaran. Ya, dengan sabar, maka kita akan lebih dapat melihat pengharapan dibalik segala penderitaan yang kita alami. Sama seperti buku karangan R.A Kartini yang berjudul "Habis Gelap Terlibatlah Terang". Namun, apakah dengan menerapkan kesabaran maka penderitaan yang kita alami langsung terselesaikan atau teratasi? Tidak!  Hal inilah yang membuat kesabaran itu dipandang sulit untuk dilakukan oleh banyak orang. Namun Kesabaran membuat kita mampu melihat kebaikan-kebaikan dibalik setiap penderitaan. Sama seperti hukum alam, misalnya saja seperti : jika seseorang menabur kejahatan, ia pun akan menerima hasil buruk yang berlipat ganda. Jadi berlaku hubungan sebab akibat dalam hukum alam. Begitu juga penderitaan, dibalik itu semua pasti ada hikmah yang dapat kita ambil.

       Berbicara mengenai kesabaran, maka hal ini tidak dapat terlepas dari kehidupan spiritualitas kita. Mengapa demikian? Karena umumnya sebagai orang yang diciptakan Tuhan, pasti Tuhan akan melakukan segala sesuatu seturut kehendak-Nya untuk menata kehidupan kita. Dan pada kenyataan nya, kita sebagai orang-orang yang beriman tidak dapat menolak atau membantah segala sesuatu yang Tuhan rencanakan untuk kita. Karena pada dasarnya apa yang dilihat manusia tidak sama dengan yang dilihat Tuhan, dan apa yang dipikirkan manusia tidak sama dengan apa yang Tuhan pikirkan. Misalnya ada pasangan suami istri yang hidup dalam kemewahan, namun sang istri hidupnya angkuh, memegahkan diri, dan merasa tidak ada kekurangan dalam hidupnya karena suami nya orang kaya. Tak lama kemudian sang suami meninggal dunia dengan meninggalkan duka yang mendalam bagi istrinya. Lalu ia hidup sebagai seorang janda dan menjalani hidupnya sebagai orang yang sederhana. Nah, dari kasus diatas dapat diambil hikmah nya bahwa Tuhan mengizinkan sang istri menderita karena kepergian suaminya supaya sang istri tidak hidup dalam keangkuhan dan keserakahan, melainkan menjadi orang yang saleh dan sederhana.

       Jadi intinya, cara untuk mengatasi penderitaan adalah dengan kesabaran dan penyerahan diri secara total kepada yang Maha Kuasa, serta memandang bahwa penderitaan yang terjadi dalam hidup kita adalah untuk kebaikan kita. Karena tanpa penyertaan dan campur tangan Tuhan dalam hidup kita, maka rasanya akan sangat sulit atau mustahil untuk menerapkan kesabaran dalam hidup kita. Oleh sebab itu disamping kita sabar, kita juga harus banyak berdoa, beribadah, serta memohon rahmat Tuhan untuk tetap teguh dan setia dalam menjalani penderitaan dalam hidup kita. 
 




Sumber : 
https://id.wikipedia.org/wiki/Siksaan
https://alrinda.wordpress.com/2011/11/28/manusia-dan-penderitaan/ 





        

Jiguja

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar