Manusia dan Kegelisahan
Kegelisahan
Kegelisahan berasal
dari kata gelisah. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, WJS Poerwadarminto,
gelisah artinya tidak tentram hatinya,selalu merasa khawatir; tidak dapat
tenang dalam hidupnya; cemas. Jadi, kegelisahan adalah gejala universal, ada
pada manusia dimana saja.
Kegelisahan timbul karena perbuatan manusia sendiri atau
karena keadaan dari luar lingkungan manusia sendiri, yang memberi pengaruh
psikologis, yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain.
Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami
kegelisahan. Tragedi dunia modern tidak sedikit dapat menyebabkan kegelisahan.
Hal ini mungkin akibat kebutuhan hidup yang meningkat, rasa individualistis dan
egoisme, persaingan dalam hidup, keadaan yang tidak stabil dan seterusnya
kegelisahan dalam konteks budaya dapatkah dikatakan sebagai akibat adanya
instik manusia untuk berbudaya, yaitu sebagai upaya mencari kesempurnaan.
Penyebab Kegelisahan
1. Cinta Diri
Kecintaan seseorang terhadap dirinya merupakan hal yang wajar,
namun sebagian orang telah berlebihan dalam mempertahankan cinta tersebut,
sehingga terbebani dengan berbagai macam penderitaan dan rasa sakit. Dalam
pembahasan ini, yang dimaksud cinta diri adalah kecintaan melampaui batas,
perhatian berlebihan terhadap diri sendiri, dan sangat sensitif terhadap segala
hal yang berkaitan dengan itu, sehingga ia tidak mendapati musibah yang lebih
parah dari penyakit tersebut.
2. Lalai dalam Mengingat Allah
Dalam beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan bahwa
was-was dalam keadaan tertentu akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang
dalam mengingat Allah, berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan
perintah dan larangan-Nya. Terkadang was-was juga akan muncul dari setan yang
telah mengguncangkan jiwanya.
3. Gejolak Hati
Terkadang was-was muncul dalam keadaan tertentu lantaran kegalauan
hati yang sangat keras akan hal-hal yang spele dan remeh. Ketika ia tidak
mendapatkan sesuatu yang dapat menyibukkan dirinya, ia akan memikirkan problem
dan khayalan sia-sia, sehingga sering kali hal itu menyeretnya kedalam kubangan
was-was.
4. Rasa Takut dan Malu
Mungkin, sifat malu merupakan salah satu diantara faktor
penyebab was-was, sebab seorang pemalu adalah orang yang takut berdiam diri dan
inilah yang mengharuskan kita membahas tentang sebab-sebabnya pada anak-anak.
Karena itu, mereka yang pada masa kecilnya telah mendapatkan
pelecehan dan perlakuan keras, pada masa dewasanya tidak akan mampu menghadapi
problem yang sangat besar dan menyelesaikannya secara benar. Ini menunjukkan
bahwa seorang pemalu akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk
melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi bahan penilaian
dan cemoohan orang lain. Inilah yang mendorongnya melakukan pekerjaan secara
berulang agar dapat menyelesaikannya sebaik mungkin, yang pada akhirnya
menjerumuskannya kedalam was-was.
5. Tidak Merasa Aman
Dalam keadaan tertentu, perasaan tidak aman merupakan faktor
penyebab terjadinya was-was. Dengan kata lain, sebagian orang akan menderita
was-was lantaran dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan
semacam ini merupakan akibat dari lemahnya kepribadian dan tidak adanya
kemampuan dalam mengendalikan diri.
6. Jiwa yang Lemah
Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai suatu taraf
dimana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk mengendalikannya, sehingga kita
mendapatinya dengan terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang
dialaminya. Ketika ia menampakkan keinginan agar seluruh pekerjaannya sebanding
dengan orang yang lebih utama darinya, maka perasaan ini akan berubah kedalam
bentuk perasaan lemah.
Cara mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini peratam-tama harus mulai dari diri
kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan sikap
tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi.
sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan
berserah diri kepada tuhan.
Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari
kata dasar terasing. kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga
kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain
atau terpencil. jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan
tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. penyebab
orang berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat
diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada
pada diri seseorang , sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam
masyarakat.
Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang
berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau
lengang, tidak berteman. Setiap orang pernag mengalami kesepian, karena
kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental
orang dan kasus penyebabnya.
• Sebab-sebab terjadinya kesepian:
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan
kesepian dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam
keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya, ia lebih senang hidup
sendiri.
Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi
tidak sama, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada
sebab akibat.
Jadi kesepian itu akibat dari
keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala,
sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan. Karena teman-teman menjauhi maka
orang yang bersikap sombong itu hidup terasing, terpencil dari keramaian hidup
sehingga kesepian.
Penyebab Terjadinya Kesepian
·
Terlalu Sibuk di Sosial Media
Sebuah hasil penelitian menemukan bahwa seseorang terlalu sibuk
bersosialisasi di sosmed, akan semakin kehilangan kehidupan nyatanya. Mereka
juga menemukan bahwa seseorang yang lebih aktif dalam sosmednya, akan membuat
lingkungan pertemanan nyatanya menjadi berkurang. Namun hal ini lebih baik
daripada orang-orang yang hanya melihat kabar terbaru dari temannya tanpa
berkomentar ataupun memberi “jempol”.
·
Usia
Dengan semakin majunya teknologi, maka budaya tradisional juga
semakin hilang. Hal inilah yang kemudian menyebabkan orang-orang yang berusia
lanjut semakin tertekan dalam rasa sepi. Dalam masyarakat tradisional, orangtua
menjadi perhatian utama karena mereka selalu dikelilingi oleh keluarga ataupun
orang-orang di sekitarnya.
Tetapi dengan semakin padatnya kesibukan yang dimiliki oleh
anak-anaknya, banyak orangtua yang tidak lagi menjadi prioritas utama
anak-anaknya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan mereka merasa tersisih dari
keluarga serta lingkungannya.
·
Genetik
Dari sebuah hasil penelitian telah ditemukan bahwa seseorang
yang memiliki saudara kembar biasanya lebih jarang merasa kesepian daripada
seseorang yang tidak memilikinya. Selain itu kesepian juga bisa menyebabkan
ketidakstabilan otak, yang kemudian menjadi pemicu dari hipertensi.
·
Perpisahan
Faktor lain yang menjadi penyebab rasa kesepian dari seseorang
adalah pernikahan yang tertunda, kegagalan sebuah pernikahan, perceraian dan
kematian. Banyak orang yang kemudian melarikan diri kepada situs pertemanan
ataupun pencarian jodoh. Namun hal tersebut tetap bisa mengobati perasaan
tersebut.
Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya
tidak menentu (pikirannya) atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah
dan kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua akibat pikirannya yang tidak dapat
konsentrasi. Ketidakkonsentrasian itu disebabkan oleh berbagai sebab,
yang paling utama adalah kekacauan pikiran. Ketidakpastian atau ketidaktentuan
adalah bagian hidup manusia. Setiap orang hidup pasti pernah mengalaminya.
Bahkan anak kecil sekalipun pernah mengalaminya, misalnya, ketika anak kecil
ditinggalkan ibunya, ia menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya
ketidakpastian, seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
Penyebab Ketidakpastian
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara
teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima
rangsangan-rangsangan lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh
rangsangan-rangsangan baru. Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu
yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, phobia,
delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan
untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah : 1. Obsesi Obsesi merupakan gejala neuroso jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia. Contoh : Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawan yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi
2. Phobia Ialah rasa takut yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali Contoh :
keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikata ingin membeli, mampu juga dia (kleptomania) keinginan minum-minuman keras, orang itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung
4. Histeria Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain
5. Delusi Menunjukan pikiran yang kurang beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu: a. Delusi perkusi: menganggap keadaan sekitarnya jelek. Seseorang yang mengalami delusi perkusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek. b. Delusi keagungan: menganggap dirinya orang penting dan besar, orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang-orang sekitarnya sebagai orang-orangtidak penting, akhirnya semua orang menjauhi juga c. Delusi melancholis: merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements , hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-oto tak berkuasa lagi.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah : 1. Obsesi Obsesi merupakan gejala neuroso jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia. Contoh : Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawan yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi
2. Phobia Ialah rasa takut yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali Contoh :
keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikata ingin membeli, mampu juga dia (kleptomania) keinginan minum-minuman keras, orang itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung
4. Histeria Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain
5. Delusi Menunjukan pikiran yang kurang beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu: a. Delusi perkusi: menganggap keadaan sekitarnya jelek. Seseorang yang mengalami delusi perkusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek. b. Delusi keagungan: menganggap dirinya orang penting dan besar, orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang-orang sekitarnya sebagai orang-orangtidak penting, akhirnya semua orang menjauhi juga c. Delusi melancholis: merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements , hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-oto tak berkuasa lagi.
Cara Mengatasi Ketidakpastian
1. Mengganti Harapan
dengan Rencana Pasti
Apabila kita
mengharapkan sesuatu, siapkan juga diri kita jika terjadi hal-hal yang membuat
kita kecewa. Kita dapat membayangkan hari esok, tetapi kita tidak dapat
sepenuhnya mengendalikan hasil yang akan kita dapat di esok hari. Sebaliknya,
apabila kita justru mengharapkan yang terburuk, kita mungkin akan merasa
terlalu negatif dan tidak berani menangkap kesempatan. Sedangkan jika kita
hanya memikirkan hal-hal yang baik saja, mungkin kita akan berkhayal terlalu
tinggi sehingga sulit meraihnya. Oleh karena itu, sebaiknya jangan terlalu
spesifik dalam menetapkan hasil yang kita inginkan. Fokuslah mengerjakan apa
yang kita lakukan dan jalanilah setiap pengalaman apa adanya.
2. Mempersiapkan Diri
Untuk Segala Kemungkinan yang Terjadi
Orang kadang sulit
menghadapi ketidakpastian karena mereka tidak menyukai ketidakmampuan mereka
untuk menguasai keadaan. Bagaimanapun, kita sebenarnya bisa merencanakan
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Contohnya, apabila kita akan pergi
ke suatu tempat yang jauh untuk pertama kalinya, mungkin kita akan merasa
khawatir akan banyak hal. Kita dapat menulis daftar hal-hal yang dapat membantu
kita. Tentunya, nanti memang tidak semua hal yang kita siapkan tersebut akan
kita butuhkan selama perjalanan. Fleksibilitas adalah kuncinya.
3. Memahami Perasaan
Diri Sendiri
Terkadang, saat
menghadapi situasi yang tidak menentu, perasaan kita pun ikut bercampur dan tidak
menentu. Rasanya seperti tersesat dan bingung. Agar dapat keluar dari perasaan
yang tidak mengenakkan ini, kita perlu memahami perasaan kita, apa sebetulnya
yang membuat kita merasa khawatir atau marah. Dari situ, kita dapat mulai
menentukan langkah-langkah yang akan kita jalani berikutnya. Bisikkan juga
kepada diri kita, kata-kata positif yang dapat menghibur diri. Kita memang
tidak dapat memprediksi masa depan, tetapi kita dapat mulai membentuk masa
depan dengan memupuk rasa positif akan segala kemungkinan.
4. Memuji diri sendiri
akan kemampuan kita dalam menghadapi masalah
Betapapun sulitnya
situasi dan betapapun sedikitnya hal yang dapat kita lakukan, akan sangat baik
apabila kita mampu menghargai diri sendiri akan setiap pilihan atau langkah
yang sudah kita ambil. Menyalahkan diri sendiri adalah sesuatu yang harus kita
buang jauh. Bagaimanapun, kita semua terus belajar dan tumbuh dalam setiap
pengalaman. Jadilah sahabat bagi diri sendiri. Situasi dapat menjadi lebih
buruk tetapi kita telah berusaha menghadapinya dengan baik. Dengan demikian,
kita tidak akan pernah merasa sendirian dan kehilangan harapan.
5. Melakukan hal-hal
yang Dapat Mengatsi Stress (Refreshing)
Dengan mengatasi stres
akibat kegiatan kita sehari-hari, kita akan memiliki lebih banyak energi untuk
menghadapi ketidakpastian hidup. Banyak sekali hal-hal untuk mengurangi stres
yang dapat kita lakukan. Kita dapat memilih yang paling kita sukai untuk
mengatasi stres, seperti olahraga, bermain bersama, dan sebagainya.
6. Fokus akan apa yang
masih dapat kita kendalikan
Seringkali kita
menghadapi keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Bagaimanapun, hidup
akan terasa lebih mudah apabila kita berhenti terobsesi dengan hal-hal yang
tidak dapat kita lakukan. Dengan mencari hal-hal apa yang masih dapat kita
kendalikan, kita membuat pikiran tetap berkonsentrasi dan mengurangi
kemungkinan untuk menjadi frustrasi karena tidak tahu apa yang harus dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
https://aisyahtyasmaharani.wordpress.com/2013/12/05/faktor-penyebab-kegelisahan/
https://prakosobeni.wordpress.com/manusia-dan-kegelisahan-2/
https://meilimeili.wordpress.com/2011/05/09/bab-viii-manusia-dan-kegelisahan-keterasingan-dan-kesepian/
http://segiempat.com/asmara-cinta/serba-serbi-cinta/hal-hal-yang-menyebabkan-seseorang-merasa-kesepian/
http://hiddengrazz.blogspot.com/2011/04/tugas-ibd-bab-viii-manusia-dan.html
http://magazine.sukhacitta.com/tetap-tenang-menghadapi-ketidakpastian-dalam-hidup/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar